Alasan Mengapa Linux Sulit Terinfeksi Virus
Salah satu yang menarik dari suatu Operating System (OS). Jika selama ini anda dipusingkan dengan berbagai macam virus yang selalu mengganggu anda, maka tidak ada salahnya anda mencoba OS Linux. karena apa? Linux mungkin satu-satunya (salah satu) OS yang ditakuti virus.
Kenapa virus takut sama Linux? mungkin ini beberapa alasannya :
[1]
Dalam linux, user biasanya tidak memegang account root/admin sehingga kerusakan dapat dibatasi.
[2]
Untuk menjalankan (execute) program/applikasi/virus/script, biasanya membutuhkan permission (lihat poin 1) dan file tersebut harus di set sebagai executable. jika tidak demikian, file tersebut hanya terbaca sebagai text file/unknown.
[3]
Flash drive (usb storage) biasanya menggunakan fat32 untuk kompatibilitas. biasanya file-file di fat32 tidak terset sebagai executable.
[4]
Virus untuk windows biasanya tidak jalan secara native untuk linux. ada beberapa virus yang dapat jalan di linux jika dijalankan dengan WINE (WINE Is Not Emulator). namun cara mengatasinya mudah: delete folder .wine di home folder.
[5]
Keanekaragaman linux sangat luar biasa. baik dari package managernya maupun settingannya. oleh karena itu sulit untuk virus menyebar ke komputer lain. virus windows mudah menyebar karena, settingan di windows semuanya identik.
[6]
Dependency di linux juga dapat menyebabkan virus sulit untuk dijalankan.
[7]
Security exploit di linux biasanya berdasarkan applikasi, bukan berdasarkan linux/kernelnya.
contoh: di windows banyak sekali virus yang menggunakan visual basic (vbs), active x, dan autorun. tidak sedikit virus makro yang berasal dari file-file microsoft office. rata-rata komputer yang dipasang windows mempunyai program-program tersebut (terutama vbs dan active x).
Terkait dengan poin 6 & 7, linux sangat modular.
misalnya: jika anda tidak membutuhkan webserver seperti apache, anda tidak perlu menginstall, bahkan anda dapat menguninstallnya jika tidak dibutuhkan. berbeda dengan windows, di windows terinstall secara otomatis, dan tidak bisa diuninstall dengan mudah.
Perkembangan virus untuk linux masih minim, dapat dikatakan virus untuk linux yang beredar tidak terlalu membahayakan bila dibandingkan dengan Windows.
Pengguna linux biasanya lebih technology savvy, sehingga bisa dikatakan mereka lebih mengetahui tentang safe computing daripada pengguna windows. jadi, jika anda mengatakan bahwa virus tidak bisa kena linux (ubuntu, fedora, dsb), anda hanya 1/2 benar.
Sebenarnya Linux bukan bebas dari serangan virus, namun kasus infeksi virus atau malware sangat jarang terjadi pada Linux. Ini disebabkan karena konfigurasi dan struktur modul pada distribusi Linux dapat dirubah2 oleh siapapun sesuka kehendak hati, menyebabkan kinerja virus menjadi tidak efisien/efektif pada sistem operasi Linux.
Misal, ketidak tersediaan shared library yg dibutuhkan oleh virus untuk berjalan karena tidak terinstal secara default. Selain itu versi sebuah distro Linux sangat sering dirilis dalam 1 tahun sehingga menambah dinamika perubahan struktur distribusi.
Kenapa virus takut sama Linux? mungkin ini beberapa alasannya :
[1]
Dalam linux, user biasanya tidak memegang account root/admin sehingga kerusakan dapat dibatasi.
[2]
Untuk menjalankan (execute) program/applikasi/virus/script, biasanya membutuhkan permission (lihat poin 1) dan file tersebut harus di set sebagai executable. jika tidak demikian, file tersebut hanya terbaca sebagai text file/unknown.
[3]
Flash drive (usb storage) biasanya menggunakan fat32 untuk kompatibilitas. biasanya file-file di fat32 tidak terset sebagai executable.
[4]
Virus untuk windows biasanya tidak jalan secara native untuk linux. ada beberapa virus yang dapat jalan di linux jika dijalankan dengan WINE (WINE Is Not Emulator). namun cara mengatasinya mudah: delete folder .wine di home folder.
[5]
Keanekaragaman linux sangat luar biasa. baik dari package managernya maupun settingannya. oleh karena itu sulit untuk virus menyebar ke komputer lain. virus windows mudah menyebar karena, settingan di windows semuanya identik.
[6]
Dependency di linux juga dapat menyebabkan virus sulit untuk dijalankan.
[7]
Security exploit di linux biasanya berdasarkan applikasi, bukan berdasarkan linux/kernelnya.
contoh: di windows banyak sekali virus yang menggunakan visual basic (vbs), active x, dan autorun. tidak sedikit virus makro yang berasal dari file-file microsoft office. rata-rata komputer yang dipasang windows mempunyai program-program tersebut (terutama vbs dan active x).
Terkait dengan poin 6 & 7, linux sangat modular.
misalnya: jika anda tidak membutuhkan webserver seperti apache, anda tidak perlu menginstall, bahkan anda dapat menguninstallnya jika tidak dibutuhkan. berbeda dengan windows, di windows terinstall secara otomatis, dan tidak bisa diuninstall dengan mudah.
Perkembangan virus untuk linux masih minim, dapat dikatakan virus untuk linux yang beredar tidak terlalu membahayakan bila dibandingkan dengan Windows.
Pengguna linux biasanya lebih technology savvy, sehingga bisa dikatakan mereka lebih mengetahui tentang safe computing daripada pengguna windows. jadi, jika anda mengatakan bahwa virus tidak bisa kena linux (ubuntu, fedora, dsb), anda hanya 1/2 benar.
Sebenarnya Linux bukan bebas dari serangan virus, namun kasus infeksi virus atau malware sangat jarang terjadi pada Linux. Ini disebabkan karena konfigurasi dan struktur modul pada distribusi Linux dapat dirubah2 oleh siapapun sesuka kehendak hati, menyebabkan kinerja virus menjadi tidak efisien/efektif pada sistem operasi Linux.
Misal, ketidak tersediaan shared library yg dibutuhkan oleh virus untuk berjalan karena tidak terinstal secara default. Selain itu versi sebuah distro Linux sangat sering dirilis dalam 1 tahun sehingga menambah dinamika perubahan struktur distribusi.
Label: Computer
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda